Pada jaman yang serba cepat
seperti saat ini manusia dituntut untuk melakukan segala sesuatunya dengan
cepat. Hal ini bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, terutama jika kita
tinggal di negara maju. Seperti tidak mau kalah sistem pendikdikan sekarang ini
mulai menyesuaikan diri dengan menyediakan program percepatan belajar atau
lebih dikenal dengan kelas akselerasi. Hal inilah yang diyakini efektif
untuk mempercepat mencetak bibit unggul dalam usia muda.
Sesuai dengan namanya, kelas akselerasi memberlakukan sistem
percepatan lama studi. Jenjang Sekolah
Dasar (SD) yang normalnya ditempuh selama enam tahun bisa lebih cepat menjadi
empat sampai lima tahun. Sementara itu, jenjang SMP dan SMA yang masing-masing
berdurasi tiga tahun dipotong menjadi hanya dua tahun. Siswa bisa hemat
masa studi tiga tahun jika masuk sekolah akselerasi sejak SD hingga SMA.
Namun penyelenggaraan kelas akselerasi ini dinilai memiliki
beberapa kelemahan. kelemahannya adalah menyangkut penyesuaian sosial
siswa, seperti siswa akan didorong untuk berprestasi dalam bidang akademiknya
sehingga mereka kekurangan waktu beraktivitas dengan teman sebaya, juga beban
tugas yang terlalu banyak bisa menjadi tekanan bagi kesehatan mental. Hal ini
akan menyebabkan siswa tersebut mudah marah dan frustasi sehingga hubungan
sosial baik dengan teman sebaya maupun orang lain menjadi tidak baik.
Baru – baru ini ada metode
baru dalam belajar yaitu multimedia
curriculum dan virtual live classes. Metode ini menyesuaikan kecepatan
belajar siswa. Setiap hari Siswa bisa
memilih dan memanage mata pelajaran dan goal tugasnya. Sementara
guru yang menjelaskan ada dalam komputer (virtual). Sangat detail, sehingga
murid tidak
perlu membayangkan materi pelajaran seperti cara pembelajaran sekolah formal.
Melalui
metode ini, banyak siswa naik tingkat dalam waktu kurang dari satu tahun.
Ini metode baru yang
membuat siswa
tidak pernah bosan belajar, karena anak tidak sepanjang hari berada di
sekolah, dan tugas yang diberikan tidak sebanyak yang diberikan di sekolah
sehingga anak tidak akan merasa lelah dengan les pelajaran tambahan di luar
sekolah.
Metode ini bisa di akses di
rumah. Ada dua metode, live
virtual classes and record virtual classes. Pada live classes, ketika siswa
belum mengerti, siswa bisa bertanya langsung pada virtual teacher. Pada record
virtual classes, siswa bisa mengulang dengan sekali klik seperti memiliki guru
pribadi. Metode ini sangat
bermanfaat untuk semua
siswa, termasuk atlit, siswa bekebutuhan khusus seperti; gifted,
delay,autis dan lain - lain.
VTCS (Victory Tabernacle
Christian School) adalah satu-satunya sekolah dari jenjang SD – SMA di Semarang yang
menggunakan metode ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar