Banyak
orang beranggapan pendidikan saat ini sepertinya tidak mampu memberikan efek
positif terhadap perbaikan perilaku bangsa, namun ternyata permasalahan
tersebut tidak berhenti disitu saja, masih banyak permasalahan lain berkenaan
dengan pelaksanaan pendidikan formal yang membuat orang tua merasa harus
memberikan fasilitas pendidikan kepada anaknya melalui jalur homeschooling.

Homeschooling
sendiri adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah, dan proses belajar mengajar pun
berlangsung dalam suasana yang kondusif.

Ada
beberapa alasan mengapa para orang tua di Indonesia lebih memilih sekolah rumah.
Kecendrungannya antara lain;
·
lebih
memberikan kemandirian dan kreativitas individual yang tidak didapatkan dalam
model sekolah umum,
·
memaksimalkan
potensi anak sejak usia dini, tanpa harus mengikuti standar waktu yang
ditetapkan di sekolah.
·
memberikan
peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal mungkin sehingga tidak
selalu harus terbatasi untuk membandingkan dengan kemampuan tertinggi,
rata-rata atau bahkan terendah,
·
membelajarkan
anak – anak dengan berbagai situasi, kondisi dan lingkungan sosial,
·
Kemampuan
bergaul dengan orang tua dan yang berbeda umur (vertical socialization).

·
masih
memberikan peluang berinteraksi dengan teman sebaya di luar jam belajarnya.
·
membantu
anak lebih berkembang, memahami dirinya dan perannya dalam dunia nyata disertai
kebebasan berpendapat, menolak atau menyepakati nilai-nlai tertentu tanpa harus
merasa takut untuk mendapat celaan dari teman atau nilai kurang,
·
kesesuaian
pertumbuhan nilai-nilai anak dengan keluarga. Relatif terlindung dari paparan
nilai dan pergaulan yang menyimpang (tawuran, drugs, konsumerisme, pornografi,
mencontek, dsb) dan jajan makanan yang malnutrisi, dan
·
lebih
didorong untuk melakukan kegiatan keagamaan, rekreasi/olahraga keluarga,
Salah
satu homeschooling di Semarang yang memenuhi kebutuhan siswa akan semua hal di
atas. Victory Tabernacle Christian School (VTCS) adalah pusat kegiatan belajar
(learning centre) resmi yang bekerja sama dengan Christian Education Network
Singapore.
VTCS
menggunakan kurikulum Eduseeds dari Malaysia, dengan menyediakan pendidikan
dari level SD – SMA bersertifikat IGCSE Cambridge, siswa VTCS bisa melanjutkan
ke jenjang universitas di Indonesia dan di luar negeri (untuk melanjutkan ke
luar negeri, siswa tidak memerlukan tes TOEFL, tes IELTS, maupun translate
ijazah).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar